Ikats & Lurik : lurik-pedan.blogspot.com
|
pixiemarket.com |
|
lotushaus.typepad.com |
|
lotushaus.typepad.com |
|
By : Of Two Minds. habitude.typepad.com. |
|
|
fabsugar.com.au |
|
The Sass and Bide designers on fabsugar.com.au. |
Tenun Ikat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tenun ikat atau
kain ikat adalah kriya tenun
Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian
benang pakan atau benang
lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah
alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis
mebel, atau penghias interior rumah.
Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai.
Tenun ikat ganda dibuat dari menenun benang
pakan dan benang
lungsin yang keduanya sudah diberi motif melalui teknik pengikatan sebelum dicelup ke dalam pewarna.
Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat di antaranya:
Toraja,
Sintang,
Jepara,
Bali,
Lombok,
Sumbawa,
Sumba,
Flores, dan
Timor.
Kain gringsing dari
Tenganan,
Karangasem,
Bali adalah satu-satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda (dobel ikat).
[1]
Kain ikat dapat dibedakan dari kain
songket berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat terlihat pada kedua sisi kain.
Oshima ikat is a uniquely Japanese ikat, The Cambodian Ikat, Thailand, South and Central American.
As of 2010, the government of the Republic of Indonesia announced it would pursue in 2011 UNESCO Intangible Cultural Heritage accreditation for its ikat weaving, along with
songket, and
gamelan having successfully attained this UNESCO recognition for its
wayang,
batik and the
kris.
No comments:
Post a Comment