live edgy live colour

live edgy live colour

Saturday 30 July 2011

TETRALOGY

Do not mind all the way, to dream of such a sincere love story, tragic and full of pain to be happy about. not made in foreign poets that we know of his work, not imaginary like a Cinderella dream. although this is a roman fiction novel about the youth of the nation and nation to nation's kids, why do I know?

Bumi Manusia, P.A.T, Hal: 308-309


Anneliss : ' Mas '
Minke     : ' Ann, Annelissku!, mari ku gendong'
                 'Lihat sana, Ann, sayup hutan itu membatasi pemandangan kita. Dan gunung- gunung, dan 
                  langit, dan bumi. Kau lihat, Ann? Lihat betul?
                  ' Dingin, Ann?'
Anneliss : ' Tidak'
Minke    : ' Lebih baik kau tidur lagi.'
Anneliss : ' Aku ingin di dekatmu begini. Lama sekali, dan kau tak juga datang.'
Minke    : ' Aku sudah datang, Ann.'
Anneliss : ' Jangan lepaskan peganganmu, Mas.'
Minke    : ' Kau kedinginan begini.'
Anneliss : ' Cukup hangat sekarang. Hutan di kejauhan sana nampak lain dari biasanya. Juga angin. 
                 Juga gunung- gunung itu. Juga burung- burung itu.'
Minke    : ' Kau sudah sembuh, Ann. Kau sudah mulai sehat.'
Anneliss : ' Aku tak mau sakit. Aku tidak sakit. hanya menunggu kedatanganmu.'
Minke    : ' Sakitku sendiri hilang, Ann, kalau kau ingin tahu.'




Bumi Manusia,P.A.T, Hal: 440-441.


Bunda     : ' Aku dengar dari omongan orang yang membaca koran Belanda. Kau sekarang sudah jadi 
                  pujangga. Aduh, Gus, mengapa kau menggubah dalam bahasa yang Bunda tak mengerti?
                  Tulislah, Gus, kisah percintaanmu, dalam tembang nenek- moyangmu, pangkur, kinanti, 
                  durma, gambuh, megatruh, biar Bunda dan seluruh negeri menyanyikannya.'
                  ' Jangan risaukan Ayahandamu, beliau punya tembangnya sendiri....'
Minke      :  Ah, Bunda tersayang. Betapa diri ini harus sayangi kau!



Anak Semua Bangsa, P.A.T, Hal: 96

Minke       : ' Sayang kau pada papamu?.'
Ia mengangguk.
Minke       : ' Sayang kau pada Oom?'
Ia mengangguk lagi.
Minke       : ' Kami berdua sangat, sangat sayang padamu. Jangan menangis!
May          : ' Kalian bohongi aku. Kalian bermusuhan....'


Jejak Langkah, P.A.T, Hal: 131


Pengki      : ' Apakah Encik guru tidak mengajar lagi?'

Kami berangkat dan kami tahu dia menangis.

Minke       : ' Tak lama lagi dia akan lupa.'
Mei           : ' Dia akan ingat ini untuk seumur hidupnya.'




ENG.


Bumi Manusia, P.A.T, Page: 308-309

Anneliss   : 'Mas' 
Minke       : 'Ann, my Anneliss!, Let me pick you up'
                   'See there, Ann, faint forest limit our sights. And mountains, and 

                    heaven, and earth. You see, Ann? Look right?
                   'Cold, Ann? " 

Anneliss   : 'No' 
Minke       : 'You'd better go to sleep again. " 
Anneliss   : 'I want next to you this way. For a long time, and you did not come. " 
Minke       : 'I've come, Ann. " 
Anneliss    : 'Do not release your hold, Mas. " 
Minke       : 'You're cold like this. " 
Anneliss    : 'Quite warm today. Forest in the distance there appeared other than normal. Also the wind.
                     Also the mountains. Also the birds. " 

Minke       : 'You're cured, Ann. You've started well. " 
Anneliss    : 'I'm not sick. I'm not sick. Just waiting for your arrival. " 
Minke        : 'My pain itself is gone, Ann, if you want to know. "


Bumi Manusia,P.A.T, Page: 440-441.


Mother      : 'I hear from what people who read a Dutch newspaper. You're now ready
                     poet. Ouch, Gus, why do you compose in a language that Mother did not understand? 

                     Write, Gus, you love story, in song ancestors, pickaxe, Kinanti,
                     durma, gambuh, megatruh, let me sing the Mother and the whole country. "
                    'Do not bother your father, he had his own song ....'

Minke       : Ah, Mother dear. How self-care should you!






Anak Semua Bangsa, P.A.T, Page: 96

Minke       : 'Do you care of your father?. " 
She nodded. 
Minke       : 'Do you care of me? 
He nodded again. 
Minke       : 'We are both very, very fond of you. Please do not cry! 
May          : 'You lie to me. You hostile ....'




Jejak Langkah, P.A.T, Page: 131

Pengki     : 'You do not teach anymore? "

We left and we knew he was crying.

Minke     : 'Soon he will forget. "

Mei          : 'He will remember this for the rest of his life . "



I really like the civilization of that era, in which young people fighting for one goal, freedom. They know what they stand for. Nation. What I stand for today? What my friends stand for today? Whether the current goal? individual? May young people know the answer..;)

No comments:

Post a Comment